bogorgeulis.com Siapa yang tidak mengenal Istana Bogor. Istana Bogor merupakan salah satu dari enam istana Presiden yang mempunyai keunikan tersendiri dikarenakan aspek historis, kebudayaan, dan faunanya. Salah satunya adalah keberadaan rusa-rusa yang didatangkan langsung dari Nepal dan tetap terjaga dari dulu sampai sekarang. Dan sejarahnya, sejak tahun 1870 hingga 1942, Istana Bogor telah menjadi tempat kediaman resmi dari 38 Gubernur Jenderal Belanda dan satu orang Gubernur Jenderal Inggris.
Namun tahukah anda siapa yang telah mendirikan Istana Bogor? Dia adalah Gustaaf Willem Baron van Imhoff, seorang Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang ke-27. Gustaaf sendiri kelahiran Lerr, Jerman, pada 8 Agustus 1705, yang meninggal di Batavia pada 1 November 1750 diusianya yang ke-45 tahun. Ia telah memerintah selama tujuh tahun (1743-1750).
Sejarahnya, Gustaaf dikenal sebagai orang yang kebijakannya mendorong Pangeran Mangkubumi untuk memberontak melawan Susuhunan Pakubuwana II, peristiwa yang melahirkan perang Tahta Jawa Ketiga (1748-1757). Perang ini pun berakibatkan perpecahan kerajaan Mataram Baru menjadi Surakarta dan Yogyakarta.
Kisahnya dengan Istana Bogor berawal ketika Gustaaf (1744) terkesima akan kedamaian sebuah kampung kecil di Bogor (Kampung Baru). Kampung itu adalah wilayah bekas Kerajaan Pajajaran yang terletak di hulu Batavia. Oleh karena itu Gustaaf mempunyai rencana membangun wilayah tersebut sebagai daerah pertanian dan tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal.
Setahun kemudian, dengan membuat sketsa sendiri, pembangunan istana itu dimulai (1745-1750). Awalnya pembangunan Istana Bogor saat itu hanya tingkat tiga. Ia mencontoh arsitektur Blehheim Palace (kediaman Duke Malborough), di Inggris. Namun kemudian, selama masa Gubernur Jenderal Belanda maupun Inggris (Herman Willem Daendels dan Sir Stamford Raffles), perubahan bentuk bangunan Istana Bogor telah mengalami berbagai perubahan. Yang tadinya merupakan rumah peristirahatan berubah menjadi bangunan istana paladian dengan luas halamannya mencapai 28,4 hektar dan luas bangunan 14.892 m².
Akan tetapi, 10 Oktober 1834, gempa bumi akibat meletusnya Gunung Salak terjadi sehingga istana megah itu rusak berat. Sehingga tahun 1850, Istana Bogor dibangun kembali, tetapi tidak bertingkat lagi karena disesuaikan dengan situasi daerah yang sering gempa itu. Tidak cukup sampai di situ, istan bogor kembali dipugar dengan arsitektur eropa (1851-1856). Hingga saat ini Istana Bogor telah menjadi simbol dan kebanggaan warga Bogor.
foto: id.wikipedia.org
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !