Headlines News :
Home » » Misteri Keangkeran Gunung Salak

Misteri Keangkeran Gunung Salak

Written By Unknown on Rabu, 12 September 2012 | 00.48


Bogorgeulis.com Gunung Salak. Sebuah nama gunung yang tak asing lagi di telingga kita. Apalagi belakang, gunung ini menjadi buah bibir setelah jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100.  Tentu, ini menjadi daftar panjang keangkeran Gunung Salak.  Gunung  yang anggun namun penuh menyimpan sejuta misteri.

Gunung Salak, merupakan gunung yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Bogor dengan Sukabumi, dengan ketinggian 2211 m dpl. Orang yang mendengar kata “Gunung Salak” , pasti akan mengira bahwa di gunung tersebut terdapat banyak pohon Salak. Itu salah. Nama Gunung Salak diambil sebenarnya berdasarkan bahasa sansekerta dari kata "salaka" yang memiliki arti "perak". 

Di Gunung Salak terdapat beberapa puncak, puncak pertama, puncak kedua, serta yang terakhir puncak sumbul. Ketiganya memiliki ketinggian dan medan yang berbeda-beda.

Akan tetapi dibalik itu semua, ada sebagian warga yang masih percaya bahwa gunung tersebut adalah tempat yang suci.  Tempat terakhir kemunculan Prabu Siliwangi, Raja Padjajaran, yang merupakan Kerajaan Hindu terakhir di Jawa Barat.

Memang, jika kita lihat di lerengnya ada sebuah pura, yaitu Pura Parahyangan Agung Jagatkarta Tamansari Gunung Salak. Konon pura ini dibangun sebagai penghormatan terhadap Prabu Siliwangi dan para prajuritnya yang menghilang di Gunung Salak dan menjelma menjadi macan.

Masyarakat sekitar juga sering menemukan hal-hal gaib di kawasan Gunung Salak ini yang berhubungan dengan Prabu Siliwangi. Sebelum membangun pura ini pada 1995, umat Hindu terlebih dahulu membangun candi dengan patung macan berwarna putih dan hitam. Di lokasi inilah, diyakini Prabu Siliwangi menghilang dan berubah wujud menjadi macan.

Lokasi itu dipilih, konon Konon, pada tahun 1981 silam, tempat tersebut dikenal sebagai Batu Menyan. Batu menyan ini setiap harinya mengeluarkan asap. Konon masyarakat sekitar setiap hari melihat cahaya putih, dan sinar terang dari angkasa, kemudian turun ke batu.

Dengan mitos tersebut, tak heran Gunung Salak jadi terkenal angker. Banyak pendaki yang hilang lantaran tersesat. Selama ini, tak sedikit pendaki mengaku ada yang mendengar gamelan atau pun melihat penampakan-penampakan mahluk halus saat mendaki Gunung Salak. Para pendaki pun disarankan untuk tidak mengucapkan kata-kata kotor atau kasar selama perjalanan. Tujuannya untuk menghindari gangguan 'lelembut' penunggu Gunung Salak. Begitu juga tak sedikit pula terjadi kecelakaan pesawat yang jatuh di Gunung Salak.

Gunung Salak adalah gunung berapi yang mempunyai beberapa puncak, di antaranya Puncak Salak I dan Salak II. Letak astronomis puncak gunung ini ialah pada 6°43' LS dan 106°44' BT. Tinggi puncak Salak I adalah 2.211 m dan Salak II 2.180 m dpl. Ada satu puncak lagi bernama Puncak Sumbul dengan ketinggian 1.926 m dpl.

Keangkeran Gunung Salak diyakini warga sekitar karena terkait dengan adanya mitos Prabu Siliwangi, Raja Padjajaran yang sampai saat ini kuburannya pun belum diketahui letaknya. Konon, Prabu Siliwangi menghilang di Gunung Salak untuk menghindari kejaran Kian Santang. Prabu Siliwangi yang bersembunyi di belantara kemudian terkepung.  Tapi ajaibnya, sang Prabu bisa meloloskan diri dengan mengapung ke udara. Tempat menghilangnya Prabu Siliwangi tersebut kemudian dinamakan ‘pengapungan’ yang berlokasi tidak jauh dari Kawah Ratu.

Di kawasan Gunung Salak ini juga terdapat banyak makam para raja. Menurut juru kunci Gunung Salak, setidaknya ada 40 makam kuno yang berusia ratusan tahun. Selain makam, ada juga petilasan suci yang banyak tersebar di berbagai titik, seperti petilasan Prabu Siliwangi yang berada di kaki Gunung Salak, Bogor dengan total mencapai lebih dari 91 lokasi. Karena keramatnya lokasi tersebut, maka banyak warga yang meyakini bahwa tidak ada yang boleh melewati kawasan tersebut, terlebih dengan membawa rasa kesombongan atau keangkuhan.

Selain itu, Gunung Salak sendiri memiliki cuaca yang sering berubah-ubah di puncaknya. Terkadang saat matahari terik, tiba-tiba turun hujan disertai kabut. Hal inilah yang sering membahayakan para pendaki gunung Salak. Selain itu seringkali terjadi kabut tebal di puncak gunung secara mendadak yang tentunya akan mempengaruhi penerbangan. Sehingga pesawat komersil jarang melintas, dan bBiasanya hanyalah helikopter atau pesawat militer.

Keangkeran Gunung Salak juga diyakini karena gunung merupakan lokasi tempat pernikahan antara manusia dan jin. Namun di gunung ini dikatakan sebagai tempat penyimpanan harta (emas) Belanda saat menjajah Indonesia.

Di Gunung Salak terdapat “Kawah Ratuh”.  Di kawasan kawah ini masih terdapat sumber sulfur dan belerang, baik berupa gas, uap, ataupun kubangan yang panas dan mendidih. Kawah itu bisa dengan tiba-tiba mengeluarkan asap belerang yang meracuni paru-paru.  Karena kondisi tersebut, maka Kawah Ratu juga dianggap sebagai lokasi yang keramat dan berbahaya oleh warga sekitar dan para pecinta alam.

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2012-2020. New Bogor Geulis - All Rights Reserved